Wednesday 6 July 2011

Kartu Tarot dan Psikologi

Kartu Tarot dan Psikologi

Meramal dengan kartu tarot banyak dikenal masyarakat. Bagi sebagian mahasiswa, hal itu lumrah dilakukan, bahkan di fakultas psikologi. Apa sebenarnya kartu tarot? Aadakah hubungan dengan ilmu psikologi?

Sejarah keberadaan kartu ini sangat beragam sehingga kemunculannya tidak dapat diketahui secara pasti.

Perkembangan kartu tarot tak hanya terjadi pada abad 11. Sampai abad 21 sekarang pun, praktik ramal meramal menggunakan kartu tarot jamak dilakukan. Kartu ini banyak digunakan sebagai alat untuk menuju dunia supranatural, ramalan, dan astrologi. Namun, ada juga yang beranggapan tarot adalah permainan kartu yang bodoh.

Menurut Allison Shank dari Washington and Lee University, kartu terus memiliki arti tersembunyi terutama ketika digunakan oleh orang-orang sebagai cara untuk tahu informasi tentang masa depan mereka.

Menurutnya, tarot tidak hanya mengisyaratkan pada apa yang mungkin terjadi, tarot juga diyakini bisa membuka keinginan tersembunyi dan mengungkapkan pikiran bawah sadar individu. Namun, kartu juga menyediakan kebijaksanaan dan bimbingan dalam bidang rohani.

Ia menambahkan bahwa metode utama untuk memperoleh informasi dari kartu tarot adalah melalui interpretasi kartu dan simbol. Setiap kartu memiliki arti yang unik. Masing-masing kartu mewakili sesuatu, terutama dalam kehidupan.

Dalam tujuan praktisnya, tarot tidak pernah dilembagakan atau memiliki struktur yang profesional. Cara pengembangannya pun dilakukan melalui lisan, praktik-praktik dan hasil membaca buku. Praktik ini umumnya digunakan untuk tujuan hiburan sehingga membuat apa saja yang dihasilkan belum dapat dipastikan.

Kartu ini punya keberagaman di masing-masing belahan dunia. Tarot terus berkembang karena kebutuhan di masyarakat pada abad sebelumnya untuk memahami manusia (sebelum disiplin ilmu psikologi muncul). Praktik penggunaan kartu dipakai sebagai cara untuk introspeksi dan belajar bagaimana mengubah diri sendiri dengan harapan untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Walaupun tarot merupakan cara masyarakat abad 11 untuk memahami manusia, tapi tidak dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca kartu tarot merupakan ilmu yang dapat dibuktikan. Itu sebabnya, menurut Guru Besar Fakultas Psikologi UI Sarlito W.S., tarot merupakan ilmu semu dalam psikologi.

Bagaimana pendapat Anda? Pernahkah Anda diramal menggunakan kartu ini?

No comments:

Post a Comment