Friday 16 September 2011

Victor Emil Frankl dan Logoterapi (1)

Victor Emil Frankl, M.D., Ph.D., (1905 – 1997) adalah seorang dokter ahli penyakit saraf (neurolog) dan ahli kejiwaan (psikiater). Berkebangsaan Austria dan merupakan salah satu korban Holocaust yang selamat. Holocaust dikenal sebagai peristiwa pembantaian massal oleh Adolf Hitler yang bertujuan untuk memusnahkan bangsa Yahudi.

Pada tahun 1925, setelah lulus dari sekolah menengah dan sedang kuliah kedokteran, Frankl bertemu langsung dengan Freud. Namun, Frankl lebih tertarik dengan teori Alfred Adler. Setahun kemudian Frankl menerbitkan sebuah tulisan berjudul Psychotheraphy and Weltanschauung. Tahun berikutnya, Frankl menggunakan istilah logoterapi untuk pertama kali dalam kuliah-kuliah umum yang dia berikan.

Frankl dalam karyanya mengemukakan bahwa hal yang paling berarti adalah nilai dan arti kehidupan. Dalam kamp penyiksaannya ia belajar bahwa “manusia dapat kehilangan segala sesuatu yang dihargainya kecuali kebebasan manusia yang sangat fundamental: kebebasan untuk memilih suatu sikap atau cara bereaksi terhadap nasib kita, kebebasan untuk memilih cara kita sendiri”. Manusia bisa bebas menentukan hasil eksistensi terahirnya yaitu kebebasan spiritual.

Tahun 1940, Frankl ditunjuk sebagai kepala bagian neurologist di Rothschild Hospital, rumah sakit untuk orang Yahudi di Wina. Ia kerap melakukan diagnosa yang salah agar pasiennya tidak disuntik mati (euthanasia).

Tahun 1942, Frankl menikah tapi pada bulan September di tahun yang sama, Frankl, ayah, ibu, serta saudaranya ditahan dan dibawa ke kamp konsentrasi.Ayahnya meninggal karena kelaparan dan ibu serta saudaranya menginggal di Auschwitz tahun 1944.

Bulan April 1945, Frankl bebas dan dia pulang ke Wina. Setelah dia pulang, istrinya meninggal. Akhirnya, dia menulis ulang The Doctor and the Soul yang sempat direbut dan dibakar oleh tentara Nazi. 9 hari setelah penerbitan buku tersebut, Frankl selesai menulis buku Man’s Search for Meaning.

No comments:

Post a Comment